https://desatta.com/https://protectweek.org/https://orbirouter-setup.com/

Pacu Tingkatkan Keterampilan Bahasa Arab, IAIBAFA Berkolaborasi Dengan Berbagai Perguruan Tinggi

Read Time:3 Minute, 32 Second

Jombang, Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) Jombang lakukan kolaborasi peningkatan keterampilan bahasa Arab dengan beberapa prodi PBA di berbagai perguruan tinggi di Indonesia seperti UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, IAIN Ambon, dan IAIN Kudus yang digelar secara daring pada Selasa (26/09/2023).

Menurut M. Zakki Masykur, selaku kaprodi PBA IAIBAFA, webinar ini bertujuan agar para pengajar dan peserta didik mampu memahami konsep tentang berbagai keterampilan untuk meningkatkan keterampilan bahasa Arab.
“Webinar ini penting diikuti agar para pengajar dan mahasiswa mampu memahami materi pembelajaran bahasa Arab di era tatanan baru, mampu mengimplementasikan dalam bentuk pembelajaran dan juga mampu memahami konsep tentang berbagai keterampilan untuk meningkatkan keterampilan bahasa Arab,” terangnya.

Webinar ini mengangkat tema “Peningkatan Keterampilan Bahasa Arab Bagi Pengajar Dan Peserta Didik” dengan menghadirkan empat pembicara dari masing-masing perguruan tinggi. Pembicara pertama disampaikan oleh Erryk Kusbandhono dosen dari UIN Maulana Malik Malang dengan tema Cara Efektif Meningkatkan Keterampilan Bahasa Arab. Ia menyampaikan bahwa ada enam cara efektif untuk meningkatkan keterampilan bahasa arab diantaranya, membaca, mengamati, menulis, berbicara, memanfaatkan gadget dan medsos, serta membuat catatan kecil.

Pemateri kedua disampaikan oleh Hayati Nufus dosen dari IAIN Ambon dengan tema Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Lokal Wisdom atau Kearifan Lokal.
“Lokal wisdom adalah apapun yang terkait dengan pengetahuan, adat istiadat, budaya, tempat, dan keadaan yang ada di suatu tempat,” terangnya.

Sesuai dengan pengalamannya selama mengajar bahasa Arab di Maluku, ia menyampaikan bahwa bahasa Arab di Maluku merupakan bahasa asing, yang mana masyarakatnya hanya menggunakannya sebagai bahasa ibadah keagamaan rutinan seperti, sholat dan khutbah jumat, walaupun mereka tidak memahami apa maksud dan isinya. Selain itu para mahasiswa Maluku yang belum pernah mempelajari bahasa Arab menjadikan mereka tidak memiliki motivasi yang kuat untuk mempelajari bahasa Arab lebih dalam lagi. Sehingga hal inilah yang melatarbelakangi pemateri memikirkan apa metode yang efektif untuk menarik ketertarikan dan meningkatkan pembelajaran bahasa Arab di Maluku.

Empat cara pembelajaran bahasa arab dengan lokal wisdom menurut Hayati Nufus diantaranya lokal wisdom dalam istima’, yakni pembelajaran bahasa Arab yang dilakukan dengan penyajian materi al-mufradat yang berkaitan dengan nyanyian rakyat dan tarian adat. Kemudian lokal wisdom dalam kalam, yaitu pembelajaran bahasa Arab dengan bercerita tentang dongeng rakyat seperti batu berdaun, putri gunung nona dan lainnya. Selanjutnya lokal wisdom dalam qiraah, yakni pembelajaran bahasa Arab menggunakan materi-materi tentang budaya sasi, masohi, pela gandong dan lainnya. Dan yang terakhir, lokal wisdom dalam kitabah, yaitu pembelajaran bahasa Arab dengan menginstruksikan mahasiswanya untuk menuliskan budaya yang ada didaerahnya masing-masing.

Pemateri ketiga disampaikan oleh Moh. Irhas dosen dari IAIN Kudus, dengan tema Strategi Meningkatkan Keterampilan Kitabah. Ia memaparkan bahwa menulis dalam pembelajaran bahasa Arab memiliki dua tingkatan
“Dua tingkatan dalam menulis yakni terdiri dari menulis huruf, menyalin, serta membuat tulisan. Kemudian tingkatan kedua, terdiri dari penulisan yang dibatasi atau bersyarat, penulisan obyektif, serta penulisan bebas,” jelasnya.

Adapun materi keempat disampaikan oleh M. Zakki Masykur dosen dari IAIBAFA dengan tema Keterampilan Membaca Teks Arab Di Pesantren Klasik (Salaf) dan Perkembangannya.
“Pesantren klasik melatih keterampilan dengan banyak membaca melalui beberapa pembelajaran, yakni pembelajaran makhorijul huruf, shorof, i’lal, nahwu, serta pembelajaran balaghoh,” tuturnya.

Kegiatan yang diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai daerah secara daring tersebut diawali dengan pembukaan, pembacaan Al-Quran, keynote speaker dan doa pembuka dari Rektor IAIBAFA yakni KH. Abdul Kholiq Hasan, empat materi inti, tanya jawab dan diakhiri dengan penutup.

Dalam sambutannya, Rektor IAIBAFA sangat menyambut baik kegiatan ini karna dihadiri orang-orang yang Allah tunjuk untuk mempelajari dan mendalami bahasa Arab yang mulya. Ia berpesan agar seluruh peserta tetap bertawakal pada allah dengan segala urusanya dan jangan sampai menyandarkan dirinya pada ilmunya

“Setiap yang bersandar pada selain allah, maka sandarannya akan rapuh, setiap siapa yang berharap pada selain allah maka harapannya akan sia sia, barang siapa yang terlalu membanggakan selain allah yang ada hanya kekecewaan belaka,” tegas KH Abdul Kholiq Hasan yang juga mengasuh Pondok Pesantren Al Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang

“Tetaplah semangat untuk terus mengembangkan diri, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa Arab dengan berbagai cara, karna sejatinya bahasa Arab tidak hanya penting dipelajari bagi orang islam saja, tetapi juga bagi siapa saja yang tertarik untuk memahami sejarah, budaya, kekayaan intelektual dan juga peradaban dunia,” pungkas M. Zakki Masykur alumnus doktor di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Kontributor : Nailiy Ulya / Ulizzulfa
Tim Media Center IAIBAFA

Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Pelepasan PPL MBKM Internasional IAIBAFA di Malaysia
Next post Tingkatkan SDM, Pascasarjana IAIBAFA Tambakberas Kirimkan Dosen dalam Penguatan Lokakarya dan Program Studi di PTKI
https://desatta.com/https://protectweek.org/https://orbirouter-setup.com/