Nilai Dasar Institutsi

Nilai-nilai dasar Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) Jombang secara sederhana tertuang dalam sebuah motto “The Center of Tafaqquh Fiddin” (Pusat Kajian Keagamaan). IAIBAFA berikhtiyar mencetak santri yang akademisi dan akademisi yang santri, sebuah generasi yang mampu memadukan kecerdasan secara intelektual (intelligence quotient/IQ) dengan kecerdasan secara spiritual (emotional quotient/EQ). Keterpaduan diantara keduanya ini, dalam perpektif Imam Al-Syafi`i (Pendiri Madzhab Al-Syafi`i (lahir  150 H/767 M, wafat 204 H/819) disebut sebagai generasi faqihan wa shufiyan yang keduanya tidak boleh dipisahkan. Seorang yang hanya mengandalkan aspek rasionalitas (faqihan) akan mengalami kehampaan dalam kehidupannya, sedangkan seorang yang hanya mengandalkan aspek ritualitas (shufiyan) saja akan menjadi seorang yang bodoh yang tidak dapat memahami ajaran-ajaran agama secara proporsional.

Keberaadan IAIBAFA di lingkungan Pondok Pesantren tertua di Jombang, yakni Pondok Pesantren Bahrul `Ulum Tambakberas Jombang kiranya dipandang sangat relevan untuk mengembangkan nilai-nilai tersebut. Lingkungan pesantren dengan sub kultur dan pandangan moderasinya (tawassuth), merupakan modal besar dan sangat berharga dalam mendukung ikhtiyar mencetak generasi sarjana dengan kualifikasi tersebut.

Berangkat pada titik tolak inilah, IAIBAFA menetapkan sebuah visi besar yang akan berusaha diwujudkan semaksimal mungkin, yakni sebagai lembaga perguruan tinggi pusat kajian keagamaan (tafaqquh fiddin) yang unggul sebagaimana amanat QS. At-Taubah ayat 122, berbasis pada kultur dan tradisi santri dengan menggunakan paradigma moderasi ala ahlissunnah wal jama’ah demi kepentingan agama, bangsa, dan negara.