Delegasi IAIBAFA pada Program Kompetensi Dosen Pemula (PKDP)
Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) Jombang merupakan sebuah lembaga pendidikan yang nafas pergerakannya berlandaskan pada Ahli Sunnah wal Jamaah. Visi kampus ini menjadi Perguruan Tinggi Islam yang unggul sebagai The Center of Tafaqquh Fid Din bercirikan tradisi santri yang meneruskan perjuangan para ulama salaf dan melahirkan waratsatul anbiya’ yang memegang teguh dawuh ulama’ terdahulu.
Program studi di IAIBAFA dalam Fakultas Tarbiyah, yaitu Pendidikan Bahasa Arab, Manajemen Pendidikan Islam dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sedangkan dalam Fakultas Syariah dan Ushuluddin ada Hukum Keluarga Islam, Ekonomi Syariah, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dan Ilmu Hadits.
Kampus IAIBAFA telah melakukan upaya yang signifikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menugaskan perwakilan dosen untuk mengikuti Program Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) 2023 yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) di Harris Hotel and Convention, Malang. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin (14/8) s/d Sabtu (19/8) 2023.
Program ini dirancang untuk membentuk kualifikasi akademik yang baik dan kualitas dosen yang profesional dalam memberikan pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Ibu Oktavia Ratnaningtyas, M. Pd sebagai perwakilan dari dosen IAIBAFA merasakan langsung dampak baik dari kegiatan ini.
‘Kegiatan ini memiliki banyak manfaat untuk para dosen. Karena kami bisa mengupgrade dan memperkuat pengetahuan bidang pendidikan, pengajaran dan pegabdian masyarakat yang sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,’ ungkapnya.
Oktavia menjelaskan upgrade disini memperkaya pengetahuan dan senantiasa memanfaatkan teknologi yang ada untuk perkembangan pengajaran dan metode pembelajaran inovatif agar membantu mahasiswa mencapai titik tertinggi dari potensi yang mereka miliki.
Selain manfaat dalam bidang akademisi, kegiatan ini juga memberikan kesempatan untuk membangun relasi yang lebih luas di jejaring akademik. Dan dosen mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai toleransi dan kerukunan sosial masyarakat dalam moderasi beragama.
‘Mahasiswa harus diberi pemahaman yang lebih luas agar dapat bersikap moderat dalam menyikapi keberagaman agama yang ada di Indonesia,’ ucap dosen yang akrab disapa Bu Nana ini.
Penulis : Iffatul Jannah
Editor : Tim Media Center IAIBAFA