Orasi Ilmiah Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag.: “Derajat Ahlul ‘Ilmi Dekat dengan Derajat Nabi dan Rasul”

Read Time:1 Minute, 32 Second

IAIBAFA – Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI , menghadiri prosesi Wisuda ke-10 Sarjana S1 Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) di Gedung Serba Guna KH. Hasbullah Said Tambakberas Jombang, Ahad (25/08).

Di depan 272 wisudawan dan para tamu undangan, beliau menyampaikan dua hal. Pertama, mengutip dari hadist Nabi yang berbunyi, ”Kun ‘aliman, au muta’alliman, aw mustami’an, au muhibban. Walam takun khoomisan, fatahlik.” Jadilah orang yang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau orang yang mendengarkan orang alim yang menjelaskan ilmunya, atau orang yang mencintai (ilmu). Janganlah menjadi orang kelima!

Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag menyatakan bahwa kita jangan menjadi orang kelima. Tipe orang kelima adalah orang bodoh. Ia tidak mau menuntut ilmu, tidak mau mendengarkan orang yang berilmu, tidak memiliki kecintaan terhadap ilmu, tapi menganggap dirinya sebagai orang berilmu.

“Setidaknya Anda menjadi muhibban, orang yang mencintai (ilmu). Hal ini selalu sangat saya khawatir karena penyakit orang yang sudah diwisuda itu kehilangan kecintaan terhadap ilmu. Dia menyangka langkahnya mencari ilmu sudah selesai ketika diwisuda,” ungkapnya.

Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag juga menegaskan bahwa orang yang mencintai ilmu pasti akan menjadi seorang yang mustami’. Kalau dia menjadi mustami’, maka ia akan menjadi muta’allim. Kalau ia menjadi muta’allim, maka Insya Allah ia akan menjadi ‘alim.

Mengutip hadist dari kitab Ihya’ Ulumuddin, Prof. Hamdi menuturkan bahwa derajat paling tinggi adalah derajat Nabi dan Rasul Allah. Ahlul ‘Ilmi menempati derajat yang paling dekat dengan derajat nabi dan rasul.

“Jika Anda ingin menjadi Aaminullah fil ardl’,” tutur Prof, Hamdi, “Maka Anda harus menjadi Ahlul ‘Ilmi sehingga mendapat kehormatan sebagai manusia yang dipercaya oleh Allah SWT di muka bumi.”

Prinsipnya, para wisudawan tidak boleh berhenti belajar dan terus melanjutkan pendidikan. Penting untuk dijaga adalah kecintaannya terhadap ilmu jangan sampai terkikis.

Reporter : Ulizzulfa
Editor : Tim Media Center IAIBAFA

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post IAIBAFA Menggelar Wisuda Ke-10
Next post Monitoring dan Evaluasi PTKIS Kopertais IV Surabaya di IAI Bani Fattah Jombang